Berkebun Saat Hamil: Apakah Aman Berkebun Saat Hamil
Berkebun saat hamil adalah cara yang menyenangkan untuk mendapatkan olahraga yang Anda butuhkan untuk tetap sehat selama kehamilan, tetapi bentuk olahraga ini bukan tanpa risiko. Amankan diri Anda dan bayi Anda dengan menghindari kerja keras di bagian terpanas hari itu, minum banyak air, dan memakai topi. Ada dua faktor risiko tambahan yang harus diwaspadai oleh ibu hamil: toksoplasmosis dan paparan bahan kimia.
Cara Berkebun Selama Kehamilan
Untuk wanita hamil, berkebun meningkatkan risiko paparan toksoplasmosis, organisme penyakit serius yang menyebabkan gejala mirip flu pada ibu dan dapat menyebabkan cacat mental dan kebutaan pada anak-anak mereka yang belum lahir. Toksoplasmosis sering menyebar di kotoran kucing, terutama kotoran kucing di luar ruangan yang menangkap, membunuh, dan memakan mangsa, seperti tikus. Ketika kucing-kucing ini menyimpan kotoran di tanah kebun, ada kemungkinan besar mereka juga menyimpan organisme toksoplasmosis.
Bahan kimia, seperti herbisida dan insektisida, juga merupakan faktor risiko berkebun ibu hamil. Otak dan sistem saraf anak yang belum lahir berkembang dengan cepat, dan paparan yang signifikan selama masa kritis ini dapat memengaruhi perkembangan bayi.
Apakah Aman Berkebun saat Hamil?
Anda tidak perlu berhenti berkebun saat hamil, tetapi Anda mungkin perlu melakukan beberapa perubahan untuk menjaga diri dan bayi Anda aman. Waspadai risiko yang terkait dengan berkebun selama kehamilan dan gunakan pendekatan akal sehat untuk menghindarinya.
Kehamilan dan Keamanan Taman
Berikut adalah beberapa tindakan pencegahan kehamilan dan keamanan taman untuk membantu menjaga Anda dan anak Anda yang belum lahir aman di taman:
- Tetap di dalam rumah saat bahan kimia disemprotkan di kebun. Semprotan membentuk aerosol halus yang mengapung dengan angin sepoi-sepoi, jadi tidak aman berada di luar ruangan, bahkan jika Anda berdiri jauh. Tunggu sampai bahan kimia mengering sebelum kembali ke kebun.
- Kapan pun memungkinkan, gunakan manajemen hama terpadu (PHT), yang mendorong penggunaan metode non-kimia untuk mengendalikan serangga dan penyakit kebun. Saat semprotan benar-benar diperlukan, gunakan opsi yang paling tidak beracun.
- Jauhkan kucing dari kebun sebanyak mungkin, dan selalu berasumsi bahwa tanah terkontaminasi dengan toksoplasmosis.
- Kenakan sarung tangan, lengan panjang dan celana panjang di taman untuk menghindari paparan tanah dan bahan kimia yang terkontaminasi. Berhati-hatilah agar tidak menyentuh wajah, mata atau mulut Anda dengan lengan atau sarung tangan yang kotor.
- Cuci semua hasil panen dengan saksama sebelum memakannya.
- Tinggalkan penyemprotan dan angkat berat untuk orang lain.
Tinggalkan Komentar Anda