Indigo Hama Serangga - Berurusan Dengan Bug Yang Memakan Indigo
Indigo (Indigofera spp.) adalah salah satu tanaman favorit sepanjang masa untuk pembuatan pewarna. Telah dibudidayakan di seluruh dunia selama berabad-abad untuk pewarna dan tinta berwarna biru yang dapat dibuat darinya. Indigo diyakini berasal dari India, meskipun lolos dari budidaya sejak lama dan telah dinaturalisasi di sebagian besar wilayah tropis hingga sub-tropis. Salah satu alasan mengapa tanaman nila begitu mudah menyebar secara global adalah karena sangat sedikit serangga yang memakan nila. Lanjutkan membaca untuk mempelajari lebih lanjut tentang hama tanaman nila dan ketika mengendalikan hama nila diperlukan.
Tentang Pengendalian Hama Indigo
Indigo tidak hanya menghasilkan pewarna yang hidup, tetapi juga anggota pengikat nitrogen dari keluarga kacang-kacangan. Di banyak daerah tropis, tidak hanya dinilai sebagai "raja pewarna" tetapi juga ditanam sebagai pupuk hijau atau tanaman penutup.
Selain cukup tahan terhadap hama serangga, nila jarang digembalakan oleh ternak atau satwa liar lainnya. Di daerah tropis di mana nila dapat tumbuh menjadi kayu abadi, sebenarnya bisa menjadi hama itu sendiri dengan mencekik atau menaungi flora asli. Namun, ada beberapa hama serangga nila yang mencegahnya menjadi invasif atau dapat merusak tanaman nila.
Hama Umum Tanaman Indigo
Salah satu hama tanaman indigo yang paling merusak adalah nematoda simpul-akar. Infestasi akan muncul sebagai bercak tanaman yang tampak sakit di ladang tanaman. Tanaman yang terinfeksi dapat terhambat, layu, dan klorosis. Akar nila akan memiliki bengkak galls. Ketika diserang oleh nematoda simpul-simpul, tanaman nila melemah dan menjadi sangat rentan terhadap penyakit jamur atau bakteri. Rotasi tanaman adalah metode terbaik untuk pengendalian hama nematoda indigo-simpul.
Si psilid Arytaina punctipennis adalah hama serangga lain dari tanaman nila. Psilid ini tidak menyebabkan kerusakan yang signifikan hanya dengan memakan dedaunan nila tetapi bagian mulutnya yang menusuk seringkali membawa penyakit dari satu tanaman ke tanaman lainnya, yang dapat mengakibatkan hilangnya tanaman nila secara signifikan.
Di beberapa lokasi tropis atau subtropis, kumbang daun krisomeliad dapat secara signifikan mengurangi hasil panen tanaman nila. Seperti halnya hampir semua tanaman, tanaman nila juga bisa menjadi penuh oleh kutu daun, skala, kutu putih, dan tungau laba-laba.
Rotasi tanaman, tanaman perangkap dan kontrol kimia semuanya dapat diintegrasikan untuk memastikan hasil panen tanaman nila yang tinggi.
Tinggalkan Komentar Anda