Apa Itu Tanaman Invasif: Alasan Untuk Menghindari Tanaman Eksotis Di Kebun
Tukang kebun memiliki tanggung jawab untuk membantu mencegah penyebaran tanaman yang merusak dan invasif dengan menanam secara bertanggung jawab. Baca terus untuk mengetahui tentang tanaman invasif dan kerusakan yang ditimbulkannya.
Apa itu Tanaman Invasif?
Spesies tanaman invasif adalah tanaman impor yang tumbuh dan bereproduksi secara agresif, merusak ekosistem alami dan membahayakan tanaman asli dan margasatwa. Perbedaan antara gulma dan tanaman invasif adalah bahwa gulma lebih mempengaruhi orang daripada tanaman dan hewan. Tanaman invasif tidak sedap dipandang di lanskap, bersaing dengan tanaman kebun dan pertanian untuk mendapatkan nutrisi dan kelembaban, dan mengurangi hasil pertanian. Tapi, beberapa gulma juga merupakan tanaman invasif.
Contoh tanaman impor yang salah besar adalah mawar multiflora (Rosa multiflora). Ini pertama kali diimpor dari Cina pada tahun 1866 sebagai batang bawah untuk okulasi mawar hias. Pada 1930-an, Amerika Serikat. Layanan Konservasi Tanah merekomendasikan multiflora rose sebagai stabilisasi tanah dan tanaman pengendali erosi. Sayangnya, spesies tanaman invasif ini menyebar secara agresif melalui burung, yang memakan pinggul dan mendistribusikan bijinya.
Setelah lepas di alam liar, tanaman ini merusak ekologi lokal dengan pertumbuhan agresifnya. Ini membanjiri dan memadati tanaman asli, seringkali memberantas sumber makanan dan situs bersarang untuk satwa liar asli. Spesies tangguh ini sangat sulit dikelola.
Panduan Penanaman Invasif
Berikut adalah beberapa ide dan strategi untuk membantu mencegah penyebaran tanaman invasif:
- Hubungi Departemen Sumber Daya Alam atau Layanan Penyuluhan Koperasi setempat untuk daftar tanaman yang dianggap invasif di daerah Anda.
- Hapus tanaman lanskap invasif dari properti Anda dan hindari menanamnya di masa depan.
- Ketahuilah bahwa tanaman dapat menggunakan sejumlah nama berbeda. Belajarlah mengidentifikasi tanaman invasif untuk menghindari kesalahan.
- Jika properti Anda berbatasan dengan area alami atau liar, pertimbangkan desain lansekap yang hanya mencakup tanaman asli, seperti taman hutan.
- Gunakan herbisida sistemik sebagai upaya terakhir untuk mencegah pertumbuhan tanaman invasif.
Penting untuk menghindari tanaman eksotis baru di kebun karena kita tidak tahu potensi invasif impor baru. Sementara beberapa impor mungkin berubah menjadi tanaman kebun yang bagus, yang lain bisa lolos dari budidaya dan mendatangkan malapetaka di alam liar.
Tinggalkan Komentar Anda