Bibit Jagung Dengan Busuk: Penyebab Bibit Busuk Pada Jagung
Jagung di kebun rumah adalah tambahan yang menyenangkan, tidak hanya untuk panen tetapi juga untuk layar tinggi yang bisa Anda dapatkan dengan tanaman sereal ini. Sayangnya, ada sejumlah penyakit yang dapat menggagalkan upaya Anda, termasuk penyakit busuk jagung.
Apakah Bibit Busuk pada Jagung?
Penyakit busuk bibit adalah penyakit yang menyerang benih dan benih jagung. Penyakit busuk daun dapat terjadi pada biji sebelum atau setelah mereka berkecambah, dan jika mereka tumbuh, mereka akan menunjukkan tanda-tanda penyakit. Penyebab hawar biji pada jagung adalah jamur dari tanah, termasuk Pythium, Fusarium, Diplodia, Penicillium, dan Rhizoctonia.
Gejala Hawar Bibit Jagung
Jika penyakit ini muncul lebih awal, Anda akan melihat tanda-tanda busuk pada biji, yang akan tampak busuk. Jaringan batang baru pada semai dapat muncul putih, abu-abu, atau merah muda, atau bahkan coklat tua hingga hitam. Saat bibit tumbuh, daun-daun itu akan layu, kuning, dan mati.
Pada akarnya, cari tanda-tanda busuk, yang akan muncul sebagai pewarnaan cokelat, penampilan basah kuyup, dan mungkin warna merah muda ke hijau atau biru. Gejala penyakit busuk di atas mungkin mirip dengan yang disebabkan oleh kerusakan akar dan infeksi oleh cacing tambang atau cacing tanah. Penting untuk melihat dengan hati-hati pada akar semai untuk menentukan apakah penyebabnya adalah infeksi jamur atau cacing.
Kondisi yang mendukung infeksi jamur yang menyebabkan hawar jagung meliputi tanah yang basah dan dingin. Jagung ditanam lebih awal atau ditanam di daerah yang tidak mengalirkan air dengan baik dan mendapatkan genangan air lebih mungkin terpengaruh.
Perawatan dan Manajemen Blight Bibit Jagung
Pencegahan penanaman jagung dengan penyakit busuk adalah strategi pertama dalam pengelolaan penyakit ini. Pastikan Anda menanam jagung di mana tanahnya akan mengering dengan baik dan hindari menanam jagung Anda terlalu dini di musim semi. Anda mungkin juga dapat menemukan varietas jagung tahan untuk ditanam, meskipun ini umumnya menahan satu atau dua patogen tetapi tidak semua.
Anda juga bisa merawat biji dengan fungisida sebelum menanam. Apron, atau mefenoxam, paling umum digunakan untuk mencegah infeksi penyakit busuk daun. Tetapi hanya efektif melawan infeksi Pythium. Croprotation juga dapat membantu mengelola penyakit ini, karena jamur cenderung topersist di tanah.
Dengan semua praktik yang baik ini, Anda dapat meminimalkan, jika tidak sepenuhnya menghindari, infeksi dan kerusakan yang disebabkan oleh hawar bibit jagung.
Tinggalkan Komentar Anda